Kapolri Listyo Sigit Prabowo Tegaskan Nilai Persatuan dan Kesatuan di Hadapan Para Santri
Magelang – Jateng, Baraberita.com – Sabtu, 20/05/2023 – Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menghadiri undangan di Pesantren Subhanul Wathon, Jawa Tengah (Jateng) hari ini (20/05/2023). Dalam acara tersebut, Kapolri menyampaikan pentingnya menjaga nilai persatuan dan kesatuan.
“Jadi hari ini, saya mendapatkan undangan dari Rabithah Ma’ahid al-Islamiyah (RMI) Jateng untuk memberikan materi terkait dengan masalah tantangan pesantren menghadapi radikalisme. Tentu ini sangat sesuai dengan program kepolisian, yang juga tentunya kita selalu ingin menjaga yang namanya 4 pilar, yang namanya toleransi, dan kehidupan yang Bhinneka Tunggal Ika,” ungkap Kapolri usai menjadi pemateri, Sabtu (20/05/2023).
Menurut Kapolri, menjaga, mengawal, serta mempertahankan semangat persatuan dan kesatuan Negara Indonesia adalah hal mendasar yang harus dijaga oleh seluruh elemen masyarakat. Sebab, hal itu merupakan kekuatan utama Bangsa Indonesia untuk menghadapi seluruh tantangan yang ada.
Dengan bergandengan tangan, ujar Kapolri, semua permasalahan, baik dari dalam maupun luar negeri akan bisa dilewati dengan baik. Oleh karena itu, dengan terwujudnya persatuan dan kesatuan dari keberagaman yang ada, hal tersebut akan menghantarkan visi dan misi menuju Indonesia Emas 2045.
“Karena memang, kekuatan bangsa kita adalah kekuatan keberagaman. Yang kalau kita kelola, ini tentunya akan bisa menghantarkan Indonesia menjadi Indonesia maju, Indonesia yang lebih baik, Indonesia yang kita cita-citakan bersama menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Kapolri.
Kapolri tak lupa menyosialisasikan kepada seluruh santri untuk mewaspadai penyebaran informasi palsu maupun black campaign khususnya di media sosial (medsos) ketika memasuki tahun politik saat Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024. Imbauan itu diperlukan untuk menghindari terjadinya potensi perpecahan bangsa.
“Oleh karena itu tentunya kita mengingatkan kepada seluruh masyarakat, khususnya para santri untuk betul-betul berhati-hati. Jadi saring sebelum sharing. Sehingga kemudian hal-hal yang bisa memecah belah bangsa, memecah belah persatuan itu harus dihindari,” jelas Kapolri.
Terkait pesta demokrasi, Kapolri mengingatkan, siapapun pilihan pemimpinnya, menjaga serta mempertahankan nilai persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia, adalah harga mati.
“Tentunya siapapun pemimpinnya. Sekali lagi, siapapun pemimpinnya, yang namanya persatuan dan kesatuan di atas segalanya. Karena siapapun pemimpinnya membutuhkan persatuan dan kesatuan masyarakat, persatuan dan kesatuan bangsa, untuk menjalankan program-program nasional kedepan. Serta, menghadapi tantangan global yang penuh ketidakpastian,” ujar Kapolri.
Di sisi lain, Kapolri menyampaikan, Polri telah membentuk tim dan bersinergi dengan seluruh pihak untuk mencegah penyebaran informasi palsu atau hoaks di saat Pemilu 2024.
“Tentunya kita telah membentuk tim dan tadi juga kita akan kerja sama dengan RMI untuk memantau terhadap potensi-potensi hoaks yang ada. Kita juga kerja sama dengan Kominfo untuk kemudian mengambil langkah-langkah terkait hal-hal seperti itu,” jelasnya.
Di sisi lain, dalam acara tersebut banyak santri yang mengungkapkan ingin menjadi personel Kepolisian. Kapolri pun menyambut baik keinginan para santri tersebut.
“Jadi banyak hal yang tadi kita diskusikan. Termasuk banyak santri yang ingin menjadi polisi dan kita sangat gembira,” jelas kapolri.
Kapolri menyebut, dengan bergabungnya santri sebagai personel kepolisian, maka sejalan dengan program Polri terkait pengembangan SDM unggul, memberikan pelayanan terbaik, serta mewujudkan polisi yang dicintai dan dekat dengan seluruh masyarakat Indonesia. Selain itu, dengan santri-santri yang memiliki kemampuan dalam hal agama, tentunya tidak akan diragukan lagi.
“Ini akan memperkuat pengembangan SDM unggul yang ada di kepolisian. Dan juga saat berinteraksi dengan masyarakat, saat ini khususnya kita terus mendorong dan mengembangkan untuk terus-menerus bisa semakin melayani, semakin dekat dengan masyarakat,” jelas Kapolri.
Laporan : Agus Nugroho