Parlindungan Sihotang Tegaskan Agar Bahasa Nasional Lebih Utama Daripada Bahasa Inggris
Balikpapan – KALTIM, Baraberita.com – Bahasa nasional harus lebih diutamakan dibanding bahasa internasional. Hal ini ditegaskan anggota Komisi IV DPRD Balikpapan Parlindungan Sihotang. Parlin mengatakan dirinya sudah mendengar wacana bahasa inggris menjadi pelajaran wajib di tahun depan. Ia menilai seharusnya mata pelajaran bahasa asing hanya bersifat sebagai tambahan. Karena bangsa ini wajib menggunakan bahasa nasional yang benar sejak usia dini, dan harus menjadi pegangan utama bagi pelajar sejak tingkat dasar.
Bahkan Parlindungan menilai rencana pemerintah yang mewajibkan mata pelajaran bahasa Inggris di tingkat SD sudah berlebihan. Hal ini jelas akan menyulitkan bagi anak usia sekolah dasar di tingkat daerah. Tentu berbeda dengan sekolah yang sudah maju dan siswanya memiliki fasilitas pendukungan yang memadai.
“Kalau menjadi pelajaran wajib di tingkat SD, saya pikir ini sudah berlebihan. Bagaimanapun kita punya bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia, yang harus dipelajari sejak dini dan dipergunakan secara benar,” ujar Parlin serius saat diwawancara media, Senin 02 Oktober 2023.
Parlindungan menggaris bawahi bahwa penggunaan bahasa asing juga harus mempertimbangkan kemampuan orang tua. Karena pembelajaran di sekolah tetap memerlukan dukungan dari rumah. Padahal tidak banyak para orang tua yang bisa berbahasa inggris. Mereka biasa menggunakan bahasa daerah dan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi dengan anaknya.
“Kita punya bahasa Nasional. Kapan lagi kita bangga sebagai warga negara, kalau kita tidak gunakan bahasa kita sendiri. Dan lagi, apa semua orang tua mampu membantu anaknya berbahasa inggris,” tuturnya lagi.
Parlindungan juga berharap agar Pemerintah Kota mempertimbangkan ulang kebijakan mewajibkan bahasa Inggris di tingkat Sekolah Dasar. Meski tidak ada salahnya para tenaga pendidik terus mengikuti pelatihan, supaya dapat meningkatkan kapasitas dalam memenuhi kebutuhan di sekolah, termasuk membuka formasi calon PNS untuk guru bahasa Inggris.
“Masyarakat kita ini bahasa Indonesia saja masih belum benar. Saya pikir ini dulu kita perbaiki. Bagaimana berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Meski tidak harus baku,” ucap Parlindungan lagi menutup wawancara media.
Laporan : Yulsa Zena