12 Desember 2024

Kapolda Papua Kunjungi TKP Laka Lantas Berujung Penganiayaan Mengakibatkan Korban Meninggal Dunia di Dogiyai

0
Kapolda dan Rombongan

Jayapura – Papua,  Baraberita.com – Minggu, 01/02/2020 – Kapolda Papua Irjen Pol Drs. Paulus Waterpauw mendatangi lokasi kejadian kasus kecelakaan yang berujung pada penganiayaan seorang sopir truk, Minggu (01/03).

Take off dari bandara Mozes Kilangin menuju bandara Monamani Kab. Dogiyai, Kapolda beserta rombongan yang menggunakan pesawat Airfast Indonesia PK-OCJ disambut oleh Bupati Dogiyai, Bupati Nabire, Kapolres Nabire, Kapolres Paniai, Kapolres Deiyai dan Forkopimda.

Selanjutnya Kapolda Papua langsung mengunjungi TKP kasus penganiayaan supir truk untuk menerima penjelasan kronologis dan upaya-upaya yang telah dilakukan oleh anggota Polres Nabire bersama anggota Mapolsek Kamu.

Kasat Lantas Polres Nabire secara singkat menceritakan kronologis kejadian kecelakaan ganda yang terjadi pada hari Minggu tanggal 23 Februari 2020 lalu, dimana pengendara Motor yang dikendarai oleh DM melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Dogiyai menuju Distrik Kamu Utara kemudian menabrak babi sehingga korban tidak dapat mengendalikan motornya dan kemudian oleng ke kanan lalu terserempet bemper mobil truk yang di kemudikan saudara YY dari arah berlawanan sehingga mengakibatkan DM meninggal di tempat kejadian.

Sementara itu, lanjut Kasat lantas menyampaikan, YY kemudian memberhentikan kendaraanya dan meminta bantuan menggunakan radio mobil kepada R rekannya, dan melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Kamu, selanjutnya angggota Polsek Kamu segera mendatangi TKP.

“Dari hasil olah TKP menunjukkan bahwa masing-masing kendaraan dalam kecepatan tinggi dan berupaya saling menghindar melihat bekas rem mobil truk sepanjang 28 Meter, dimana posisi kendaraan mobil dari titik tabrakan sepanjang 31.70 meter berada diluar badan jalan sebelah kiri dari arah kendaraan dan posisi motor dari titik tabrakan berjarak 14.20 meter berada diatas badan jalan kiri arah Paniai,” ucap Kasat Lantas.

Adapaun penyampaian Wakapolsek Kamu dan Danpos Brimob saat mendatangi TKP bahwa dirinya bersama seluruh personel secara bersamaan menggunakan mobil Patroli Polsek dan mobil Brimob menerobos masuk melewati rumput – rumput dimana jalan ke TKP sudah dipalang dan dijaga oleh masyarakat dengan jumlah yang banyak.

“Setelah itu, kami berupaya untuk melindungi korban, dimana posisi YY pada saat itu berada dipinggir jalan dan sudah dikerumuni massa yang sangat banyak, kami berupaya mengevakuasinya ke dalam mobil patroli namun dengan situasi massa yang mulai brutal sehingga YY terseret dari dalam mobil, sehingga kami memberikan tembakan peringatan sesuai perintah Wakapolsek dan situasi massa semakin brutal,” tuturnya.

Lanjut dikatakanya, dirinya melihat massa yang sudah tidak takut akan senjata dan mereka berupaya mendatangi anggota Brimob yang membawa senjata laras panjang, selanjutnya dengan segera memerintahkan agar anggota menjauh dari masyarakat karena terlihat massa yang menggunakan Senjata Tajam (Sajam) berupa parang dan besi panjang.

“Setelah YY dikeroyok hingga terjatuh, massa kemudian membubarkan diri dan kami meminta bantuan untuk menyiapkan mobil ambulance untuk mengevakuasi DM ke Puskesmas namun dari pihak keluarga membawa ke kediamannya, selanjutnya mengevakuasi korban supir untuk dibawa ke Puskesmas,” tambahnya.

Kapolda Papua yang telah mendengar langsung penyampaian tersebut menyampaikan, terkait kecelakaan kecelakaan ganda ini perlu dilakukan Converence Pers oleh Bupati Dogiyai, Bupati Nabire, Wakil Bupati Dogiyai dan Kapolres Nabire guna menyampaikan secara langsung fakta kejadian yang sebenarnya.

Terhadap para anggota yang mendatangi TKP akan dilakukan pemeriksaan oleh Propam karena adanya korban jiwa dan akan dilakukan pemeriksaan apakah selama berada di TKP sudah sesuai SOP atau belum.

“Kepada Kasat Lantas agar melakukan penyelidikan dan penyidikan begitupula dengan Sat Reskrim. Kematian saudara YY sudah diterima oleh pihak keluarga dan meminta kepada pihak kepolisian agar kasus ini diusut tuntas sesuai hukum yang berlaku,” tegas Kapolda.

Bupati Dogiyai Yakobus Dumupa mengatkan bahwa dirinya sangat tidak setuju terkait berita yang sedang viral, dimana banyak yang mengatakan bahwa kematian babi dibalas dengan kematian orang, kejadian tersebut dinilainya murni sebagai bentuk kriminalitas yang dapat diproses secara hukum.

“Saya berharap kepada masyarakat di Kabupaten Dogiyai agar tetap tenang karena masalah yang seperti ini sudah biasa kita hadapi dan pasti ada solusinya, oleh karena itu kita minta supaya kondisi keamanan dapat dijaga bersama-sama. Saya rasa perlunya pendekatan sosial dan secara budaya, karena pemahaman untuk masyarakat umum Dogiyai agar mereka memahami apa yang terjadi dan langkah-langkah yang akan diambil agar kejadian ini tidak terulang kembali,” tutur Bupati.

Lanjut dikatakan Bupati Dogiyai, dimana kehadiran Kapolda Papua disini tentunya menunjukkan bahwa pemerintah dan Kepolisian serius dalam menanggapi dan menyelesaikan masalah tersebut. Oleh karena itu dirinya berharap kepada pihak korban agar mempercayakan kepada Pemerintah dan Kepolisian dalam menangani permasalahan ini.

Bupati Nabire yang hadir menyampaikan bahwa situasi pasca kejadian berangsur aman dan kondusif, dirinya meminta kepada masyarakat untuk tetap menjaga situasi ini tetap aman sehingga semua masyarakat dapat melakukan aktifitas seperti biasa.

“Saya juga mengajak kepada seluruh masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh orang-orang tidak bertanggungjawab yang sedang memanfaatkan situasi saat ini,” ucap Bupati Nabire.

Kapolda Papua ikut berempati kepada semua pihak korban yang ditinggalkan, Polri turut berduka cita atas kejadian yang menimpa, dan semoga keluarga yang ditinggalkan tetap kuat serta berserah kepada Tuhan Yang Maha Esa.

“Saya didampingi Bupati Dogyai, Bupati Nabire Kapolres Nabire serta stakeholder yang ada telah melihat secara langsung TKP dan menerima penjelasan terkait kejadian ini yang mana faktanya adalah telah terjadi kecelakaan ganda dimana korban sepeda motor dengan kecepatan tinggi telah menabrak seekor babi dengan jarak kurang lebih 12 meter dan berupaya menghindar, kemudian dari arah berlawanan terdapat truk dengan kecepatan tinggi sehingga tersenggol dan terseret Kurang lebih 12 meter. Siapapun itu tidak bisa menghindarinya, melihat situasi jalan yang menurun dan sepi sehingga pengendara dominan kecepatan tinggi,” tutur Kapolda.

Hal tersebut menjadi perhatian Polri, dimana kedepan akan dibuatkan rambu-rambu jalan guna mengurangi kecepatannya sehingga kecelakaan seperti ini tidak terulang kembali.

“Saya meminta kepada para personel dilapangan agar bekerja untuk mencari fakta-fakta hukum. Kasus ini kita akan terus dalami sehingga menjadi terang fakta hukum yang terjadi dilapangan,” tambah kapolda.

Kapolda meminta kepada semua pihak untuk tetap menahan diri dan tidak mudah terprovakasi oleh orang-orang yang akan memanfaatkan situasi ini. Dimana situasi saat ini sudah aman dan kondusif, dan pihak kepolisia akan melakukan penyelidikan dan penyidikan secara profesional untuk mendapatkan fakta-fakta atau bukti-bukti yang terjadi sebenarnya.

Laporan : Melky Rearaja

Loading

follow :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *