Pengupasan Lahan Perumahan Grand City, Jadi Sorotan Dewan

Balikpapan – Kaltim, Baranerita.com – Senin, 04/04/2022 – Permasalahan
Pengupasan lahan di kawasan perumahan Grand City Kelurahan Batu Ampar Kecamatan Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, jadi perhatian
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Balikpapan.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Syarifuddin Oddang mengatakan, akibat pengupasan lahan tersebut beberapa warga melaporkan kepada dirinya. Khususnya di RT 42 dan RT 65. Warga di seputar kawasan Grand city merasa terganggu dengan adanya pengupasan lahan tersebut.
“Pengupasan lahan menyebabkan banjir. Karena akibat pengupasan lahan tersebut lumpur yang ditimbulkan. Dari pengupasan lahan masuk ke saluran drainase dan membuat sedimentasi. Sehingga pada saat hujan deras, yang terjadi beberapa waktu lalu mengakibatkan banjir,” ujar Oddang serius.
Walau pengupasan lahan di Grand City itu lahan mereka sendiri, namun tetap harus memperhatikan dampak-dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan masyarakat sekitarnya. Jangan menimbulkan dampak kerugian kepada masyarakat sekitarnya.
“Keluhan warga ini bisa diselesaikan apabila pemerintah turun tangan. Kami sangat mendukung keberadaan investor, tidak bermaksud menghalangi adanya pembangunan oleh investor. Tetapi jangan sampai ada pembangunan yang justru berdampak tidak baik dan merugikan masyarakat. Bisa menimbulkan kerugian semya pihak. Bisa saja nanti anggaran APBD yang seharusnya untuk kebutuhan lain, justru lari ke situ untuk dana penanggulangan banjir, akibat pengupasan lahan” tambahannya.
Saluran air dari arah Sepinggan Pratama menuju Grand City dianggap sudah tidak layak. Bahkan masyarakat juga sudah pernah melakukan gotong royong mengangkat sediment. Namun diakui warga bahwa parit sudah tidak kuat menampung sedimentasi, karena adanya pengupasan lahan tersebut.
“Saluran bendali sebanyak 3 buah yang penyalurannya di salurkan ke bawah, tetapi parit yang di bawah kurang lebar, karena memang tidak masuk dalam planning DPU dan DLH, oleh karena itu menurutnya, perlu kerja sama yang baik antar sektor, untuk menuntaskan persoalan ini, guna mencegah terjadinya pertambahan titik -titik banjir di Balikpapan.
“Belum ada IKN saja sudah terjadi titik -titik banjir. Apalagi nanti jika terjadi pertambahan penduduk, saat IKN sudsh berjalan” pungkas Oddang sambil tersenyum.
Laporan : Baktiar M.