Wamenkominfo Dorong Anak Muda Aceh Berani Bikin Startup Digital
Siaran Pers No. 160/HM/KOMINFO/02/2024
Minggu, 25 Februari 2024
tentang
Wamenkominfo Dorong Anak Muda Aceh Berani Bikin Startup Digital
Keberadaan perusahaan rintisan atau startup digital menjadi salah satu penopang utama pertumbuhan ekonomi digital global. Di Indonesia, startup digital mampu menjadi solusi beragam tantangan pembangunan dan menjadi pendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mendorong kaum muda terutama generasi milenial dan generasi Z untuk berani membuka usaha startup digital.
“Startup menjadi salah satu solusi generasi muda kitam Gen Z dan Milenial untuk menciptakan value,” ujarnya dalam Diskusi Santai Komunitas Penggerak Kolaborasi dan Inovasi di Titik Balik Coffee Corner Kota Banda Aceh, Aceh, Minggu (25/02/2024) malam.
Wamen Nezar Patria menyatakan perekonomian Aceh sejak Bencana Tsunami Aceh Tahun 2004 terus bergerak, seiring dinamika ekonomi nasional dan global. Namun, Wamenkominfo menyoroti keberadaan wirausaha muda dan tangguh yang belum banyak tumbuh.
“Aceh belum menghasilkan entreprenuer muda dan tangguh. Oleh karena itu, dalam konteks Aceh, dibutuhkan inisiatif baru yang lebih banyak untuk mengejar ketertinggalan,” tandasnya.
Sampai saat ini, tulang punggung ekonomi Aceh berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA). Tahun ini, Pemerintah Aceh bersama Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) telah menyepakati APBA sebesar Rp11,7 Triliun. Menurut Wamen Nezar Patria, pola ketergantungan terhadap APBA perlu diubah dengan menumbuhkembangkan wirausaha baru.
“Kita jangan tergantung dengan government local budget tadi. Saya kira dengan membuat startup ini kita bisa membuat terobosan. Intinya dibutuhkan ide-ide yang kreatif dalam memuat terobosan untuk memecahkan masalah-masalah,” tegasnya.
Keberanian dan Ketekunan
Wamenkominfo mendorong kaum muda Aceh untuk menciptakan ide baru dan berani membangun startup yang sesuai dengan peluang yang ada. Menurutnya, ide dan keberanian menjadi dasar pengembangan startup.
“Jangan kita pikir teknologinya dulu. Itu datang belakangan. Tapi yang paling penting idenya dulu. Karena teknologi kan sebetulnya tools, dia enabler saja untuk kita bisa membuat satu solusi atas masalah yang mau kita pecahkan,” ujarnya.
Selanjutnya, Wamen Nezar Patria mengingatkan arti penting riset untuk mendukung ide yang ada. Wamenkominfo menyontohkan startup eFishery yang memulai usaha dengan melakukan riset terhadap ikan lele. Hasil riset mengungkapkan ternyata ikan lele memiliki jam makan tersendiri, sehingga pendiri startup eFishery membuat mesin yang digunakan untuk memberi makan ikan lele.
“Tapi yang menarik bisnis modelnya muncul. Alat itu tidak dijual tapi disewakan. Berikut dijual di situ juga pakannya. Sekarang kurang lebih 600 ribu tambak ikan yang ikut dalam program eFishery. Total penghasilan sekitar Rp6 Triliun. Dan mereka sudah menjadi unicorn,” jelasnya.
Menurut Wamen Nezar Patria, ide membuat usaha rintisan bisa datang dari mana saja dan biasanya digerakan oleh keprihatinan atau kepedulian. Namun, Wamenkominfo menekankan ketekunan sebagi kunci dalam melaksanakan dan mengembangkan usaha startup dalam mengatasi tantangan yang muncul.
“Dengan modal ketekunan, startup-startup tersebut kemudian tumbuh dan berkembang dengan pesat. Jadi startup ini butuh ketekunan,” tandasnya.
Wamen Nezar Patria berpesan agar wirausaha muda Aceh selalu semangat dan kreatif dalam mencari peluang. Selain itu mengembangkan kolaborasi agar bisa berbagi pengalaman, akses dan membentuk satu ekosistem sendiri
“Jangan gampang patah semangat. Intinya jangan patah semangat, kreatif, lalu selalu mencari peluang dan jangan lupa kolaborasi dalam suatu ekosistem,” tegasnya.
Dalam acara itu, Wamenkominfo Nezar Patria didampingi Direktur Ekonomi Digital Ditjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Bonifasius Pudjianto, Head of Regulatory and Government Affairs eFishery Luciana Dita Candra, Head of Public Policy & Government Relations Aruna Indonesia Elkana Lewerisa, Co-Founder Biops Agrotekno Muhammad Fahri Riadi, dan CEO Chikin Indonesia Setiawan.
Biro Humas Kementerian Kominfo
e-mail: humas@mail.kominfo.go.id
Telp/Faks : 021-3504024
Twitter @kemkominfo
FB: @kemkominfo
IG: @kemenkominfo
website: www.kominfo.go.id