Silaturahmi Ulama, Umara Dan Tokoh Islam Se Kecamatan Balikpapan Selatan
Balikpapan, BARABERITA.COM Sabtu, 03/11/2018 Bertempat di Aula Kantor Camat Balikpapan Selatan sabtu 03/11/2018 pukul 09.15 wita, Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) Balikpapan selatan mengadakan acara dengan mengambil tema “ Mempererat Ukhuwa Islamiyah & Meretas Program Umat,”
Acara yang digagas ketua MUI Balikpapan Selatan Ir. H. Nurdin Ismail dan Anggota masa bakti 2018 – 2023 mendapat dukungan dari pemerintah kecamatan Balikpapan Selatan, menghadirkan nara sumber DR. Pitoyo, M.I. Kom ( Pakar Komunikasi ) Drs. K.H. Muhammad Idris S. ( Ketua Dewan Pertimbangan MUI Kota Balikpapan, Drs. Muhammad Idris, M.Si ( Plt. Camat Balikpapan Selatan ) Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Forum Pembauran Kebangsaan ( FPK ) Balikpapan Selatan H. Irawaty Sy, Amd. Kom, SH dan sejumlah anggota, H. Maskuni, SH ( Wakil ketua LAKI DPD Kaltim ), H. Danial Muchtar, Bc. Hk, ( Sekretaris MUI Selatan ) Arifin, SH ( Wakil Ketua MUI Balikpapan Selatan) Mahyudin ( Bendahara MUI Selatan ) Serta seluruh Pengurus MUI Selatan ) Ustadz Muhtar Nasir ( Juara MTQ Kaltim 2018 yang sekaligus menjadi pembawa sari tilawah ) pengurus MUI Balikpapan Tengah, para pimpinan ormas Islam, LPM, Tokoh Masyarakat, Babinkamtibmas.
Ketua MUI Balikpapan Selatan Ustadz Ir. H. Nurdin Ismail dalam sambutan yang intinya “ Pelaksanaan acara Silaturahmi Ulama, Umara dan Tokoh Islam se Kecamatan Balikpapan Selatan tujuannya adalah mempererat tali silaturahmi kita antar umat Islam yang ada di wilayah Balikpapan Selatan, Mohon dukungan dan kerja samanya sehingga kepengurusan kami masa bakti 2018 – 2023 dapat mengemban amanah sebaik-baiknya dan menjalankan program kerja yang langsung dirasakan dalam penyelesaian problem umat, kita saling tukar informasi positif, menghindari gesekan sesama umat terutama umat Islam, saat ini banyak informasi beredar lewat media sosial yang sulit kita bendung, suka atau tidak suka pasti hinggap di HP atau akun lain tinggal bagaimana kita menyikapinya, manakala kita menerima informasi sumbernya kita tidak tahu jangan segera share ke grup WA atau media sosial lainnya, bisa saja yang kita terima tersebut tidak falid kebenarnya namun si pengirim teman baik kita, kita segera share padahal kebenarannya masih diragukan, olehnya lewat diskuni kali ini mari kita samakan pandangan dan pendapat demi terciptanya kota Balikpapan Aman dan Nyaman menuju kota Madinatul Iman.”
Dr. Pitoyo, M.I.Kom sebagai narasumber pada intinya, “ Melihat tema acara pagi hari ini, Mempererat Ukhuwa Islamiyah & Meretas Program Umat, Pada zaman dahulu meretas digunakan untuk mempelajari informasi tentang system dan teknologi informasi secara umum. Tapi dalam tahun-tahun belakangan belakangan ini, berkat ulah segelintir orang jahat, meretas telah memiliki arti negatif. Saya memilih meretas yang mempunyai makna positif, melihat kondisi umat saat ini yang dengan sangat mudah menerima informasi dari media sosial, dan diantara kita sangat mudah mempercayayinya serta segera membagikan informasi tadi ke grup-grup media sosial kita, yang kita tidak sadari bahwa secara tidak langsung kita menambah kekayaan operator sebab setiap kita bagikan jelas makin banyak data yang disedot, hal ini terjadi pada lingkungan kecil keluarga saya, bapak ibu atau komunitas lain, mari kita bijak dalam betindak. Mendengar sambutan bpk Nurdin Ismail bahwa ada tiga B awalan nama kota yang paling aman di Indonesia diera 2000an, B pertama Bali, B kedua Bandung, B ke tiga Balikpapan, namun memasuki tahun 2004 B pertama Bali diguncang bom dahsyat sampai dua kali kejadiannya, B kedua adalah Bandung predikat kota paling aman lepas dengan kejadian bom panci dan tinggal satu-satunya Balikpapan yang Insya Allah tetap aman karena dengan julukan kota Madinatul Iman dan semboyan warganya “ Balikpapan Ku Bangun Ku Jaga dan Ku Bela “ makin memperkokoh persaudraan dalam bingkai NKRI.”
Drs. K.H. Muhammad Idris S ( Ketua Dewan Pertimbangan MUI Kota Balikpapan ) “ Menyimak pertanyaan Doktor Pitoyo tadi, ada berapa kelompok organisasi umat Islam di Balikpapan ? Pertanyaannya singkat tapi maknanya luas, kita bisa jawab NU dan Muhammadiyah tetapi tidak sampai disitu penjelasannya, karena di Balikpapan ini ada 424 jumlah Masjid 340 Surau dan Musholah, nah disinilah tertuang isi pertanyaan doktor Pitoyo tadi karena kelompok yang dimaksud ada dilingkungan Masjid, Surau dan Musholah tadi, kita jangan memperpanjang masalah perbedaan paham karena yang kita perdebatkan semua ada dalil dan haditsnya, saat ini kita Mempererat Ukhuwa Islamiyah, Menjalin Silaturahmi demi tegaknya NKRI.”
Drs. Muhammad Idris, M.Si (Plt Camat Balikpapan Selatan ) dalam sambutan yang intinya “
- Peran parah ulama dan tokoh agama dalam menjaga dan melindungi masyarakat terutama penyakit yang disebabkan oleh virus. Salah satu upaya pemerintah adalah meningkat daya tahan terhadap virus melalaui vaksin MR
- Perlu kewaspadaan kepada masyarakat terkait pendatang dari daerah yang diguncang gempa dan tsunami 28 September yaitu Palu, Donggala dan Sigi yang tidak melaporkan diri ke lingkungan RT atau tempat penginapan, kos-kosan, Karena ada sekitar 600 tahanan yang kabur sampai saat ini belum diketahui keberadaannya dianatara mereka paling banyak tahanan kasus narkoba, olehnya itu lewat pertemuan ini saya berharap peran serta bapak ibu untuk memberi informasi kepada RT, Babinkamtibmas, Babinsa jika ada pendatang dan tidak melapor.”
H. Maskuni, SH ( Tokoh Masyarakat, Wakil Ketua LAKI Kalimantan Timur ) “ Saya menyambut baik forum ini, sebab banyak hal yang kita bisa saling bagi dalam hal keumatan, saya berharap waktunya agak panjang sedikit, melihat minat peserta yang ingin bertanya atau saling member informasi tetapi waktunya sangat terbatas, kedepan panitia bisa menyediakan waktu lebih banyak,”
Laporan : Arimin JW.