12 Februari 2025

Anggota DPRD, Najib, Tiket Pesawat ke Balikpapan Sulit, Perlu Ada Ekstra flight

0
IMG-20240520-WA0037

Balikpapan – KALTIM,  Baraberita.com – Mahal dan sulitnya mendapatkan tiket pesawat menuju kota Balikpapan, dikeluhkan oleh masyarakat kota Balikpapan. Hal ini mengundang reaksi keprihatinan jajaran DPRD Kota Balikpapan, untuk bisa segera membantu mencari solusi, agar masyarakat kota Balikpapan tidak terdampak atau terganggu aktifitasnya.

Muhammad Najib, anggota Komisi I DPRD Kota Balikpapan, menganalisa bahwa penyebab utama kondisi tersebut, adalah dampak kian meningkatnya
aktifitas pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), sehingga membuat tiket penerbangan dari berbagai daerah menuju kota Balikpapan semakin sulit didapatkan, dan mahal.

Harga tiket mencapai di atas Rp 1,7 juta, dan sulit didapatkan. Bahkan kondisi ini dirasakan langsung
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, yang mengeluhkan banyak pekerja IKN yang belum kembali ke lokasi proyek, karena penerbangan dari kota lain ke Balikpapan selalu penuh.

Muhammad Najib mendesak para pihak terkait, agar bisa segera menambah frekuensi penerbangan. Jangan sampai pembangunan IKN saat ini justru mengganggu aktifitas bagi masyarakat Balikpapan sebagai kota penyangga IKN. Analisa dampak pembangunan IKN ini mestinya dihitung cermat sejak awal, sehingga langkah antisipasi dininya juga maksimal.

“Jelas, sulitnya mendapat tiket ke Balikpapan akibat meningkatnya aktifitas pembangunan IKN. Mestinya dari awal sudah dideteksi secara dini, sehingga tidak timbul masalah baru” ujar Anggota Komisi I DPRD Balikpapan yang akrab disapa Bung Najib, nampak kalem, saat diwawancara Media Senin, 20 Mei 2024 di salah satu Cafe di kawasan Balikpapan Selatan.

Media ini juga mendapat Curhatan salah satu warga, yang merasakan dampak dari mahalnya tiket tersebut. Saat di Jakarta hendak pulang ke Balikpapan Minggu lalu, harus membayar Rp. 1,9 juta untuk membeli tiket pesawat. Ia bahkan harus menunggu beberapa jam untuk bisa mendapatkan tiket dengan harga tersebut.

“Ampun mas, kelas ekonomi saja mahal banget, gimana yang kelas bisnis ?, tapi ya tetap bersyukur bisa pulang tepat waktu,” ucap Ira, yang ternyata seorang Lawyer di Balikpapan, saat sedang sarapan di Cafe yang sama dimeja sebelah.

“Ini menjadi masalah yang harus ada solusi. Saya berharap Maskapai yang tak beroperasi seperti Sriwijaya dan Lion Grup bisa kembali beroperasi, karena kehadiran IKN ini tentu menjadi pasar yang baik bagi bisnis penerbangan. Garuda juga mestinya harus bisa menambah ekstra flight” ujar Najib serius, sambil menyeruput kopi hitam di gelasnya.

Laporan : Ali Boneo 

Loading

follow :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *