Lepas Da’i Pembangunan, Setda Kabupaten Pasrer Berpesan Tumbuhkan Rasa Ikatan yang Kokoh
Tana Paser, BARBERITA.COM Kamis, 17/01/2019 Menjadi satu-satunya program di Kaltim, bahkan di Indonesia. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser terus menjadikan Da’i Pembangunan sebagai salah satu program unggulan. Karena itulah keberadaan da’i pembangunan ini dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat setempat.
Bertempat di ruang kerja Sekretaris Daerah (Setda) Paser, Rabu (16/1), Setda Paser Kafsul Wijaya kembali melepas 10 orang da’i pembangunan Kabupaten Paser tahun 2019.
Pelaksana Tugas Asisten Kesra Sisman mengatakan, ke 10 dai pembangunan ini akan ditempatkan di 10 desa yang meliputi enam kecamatan, yakni desa Long Gelang, Desa Belimbing Kecamatan Long Ikis, Desa Suweto Kecamatan Muara Samu dan Desa muara Payang Kecamatan Muara Komam.
Selanjutnya, Kabag Bina Kesra I Setkab Paser ini menyebutkan, Desa Kerang Dayo (Pasero) Kominitas Adat Terpencil (KAT) Kecamatan Batu Engau, Desa Bente Tualan, Desa Munggu (Sekulit) KAT dan Desa Pinang Jatus (Loombe) KAT Kecamatan Long Kali, Desa Sandeley Kecamatan Kuaro serta Desa Sunge Batu Kecamatan Pasir Belengkong.
“Selain itu ada beberapa tugas sebagai dai pembangunan, yakni mencetak dai yang bisa baca atau mengisi khutbah Jumat, mencetak atau membimbing masyarakat untuk bisa melaksanakan fardu kipayah, membentuk atau membimbing majelis taklim dan membina baca Al Quran,” katanya.
Sementara, Setda Kafsul Wijaya dalam sambutannya mengatakan, sebuah tantangan dan ujian berat yang kita rasakan dan hadapi bersama sebagai umat Islam dalam upaya menangkal pengaruh-pengaruh yang kurang baik dari perubahan.
Dalam kaitan inilah upaya untuk terus memasyarakatkan Al-Quran di lingkungan masyarakat Islam, dan terus mempelajari, memahami, mengamalkan dan menyebarkan kandungan Al-Quran harus dilakukan terus-menerus dan salah satunya yaitu dengan menempatkan da’i pembangunan di seluruh wilayah Kabupaten Paser.
“Karenanya, program ini patut kita apresiasi dan sudah tentu akan menjadi sarana membangkitkan syi’ar Islam. Walaupun hanya sepuluh orang di tahun 2019 ini, saya yakin selain dapat meningkatkan antusias masyarakat dalam beribadah juga akan mencetak generasi-generasi penerus yang Islami dan cinta terhadap Al Qor’an,” katanya.
Kafsul berpesan kepada da’i pembangunan untuk tumbuhkan rasa ikatan yang kokoh dalam satu kesatuan dan kebersamaan tanpa membedakan suku, agama, ras maupun golongan, jangan membangun primordialisme dan esklusivisme, karena akan merusak persatuan dan untuk saling membantu antar sesama komponen masyarakat bangsa dan mengembangkan sikap untuk berprilaku positif dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara serta menegakkan dan mengumandangkan anti segala bentuk kekerasan. (humas)
Laporan : Evan RS. Lintang