1 Mei 2024

Fadlianoor Geram Saat Cek Proyek DAS Ampal, Perlu Segera RDP Dengan Pelaksana Proyek

0
Balikpapan – Kaltim, Baraberita.com –  Selasa, 15/11/2022 – Banyak pihak yang mengkritisi proses pengerjaan Proyek dengan skema kontrak tahun jamak Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal Balikpapan. Berbagai kritikan keras datang dari anggota Komisi III DPRD Kota Balikpapan, termasuk Fadlian Noor, politisi PDIP Balikpapan Dapil Utara.
Semua kritik mengarah seolah kontraktor yang mengerjakan proyek tidak profesional, bahkan terkesan main-main tidak serius. Selain itu, progresnya dinilai lamban tidak bakal penuhi target, juga terkait keamanan yang dinilai tidak maksimal.
Kondisi ini nampak saat Komisi III DPRD Balikpapan menggelar sidak ke lokasi proyek DAS Ampal di Jalan MT. Haryono serta kawasan Perumahan Wika, Selasa 15 Nopember 2022. Tidak saja Ketua Komisi III Alwi Al Qodri yang berang, tapi Fadlian Noor juga mengomel mengkritisi pengerjaan proyek yang tidak profesional.
Saat Sidak rombongan anggota DPRD Balikpapan berada tepat di jalur tanjakan kawasan Global Sport. Hanya sebagian saja yang tertutup pagar, dan sebagian lagi hanya diberi penanda berupa Traffic Cone yang dibatasi tali. Sementara di balik pagar terdapat material seperti besi dan sebagainya berserakan. Begitu pula saat Sidak di kawasan Perumahan Wika. Sidak menemukan dua galian, satu galian sudah dipasangi beton pracetak atau precast, yang satu lagi tidak terlihat karena tertutup air yang menggenang. Bahayanya, galian itu tepat berada di depan rumah warga. Untuk pengamanan hanya menggunakan Traffic Cone yang dihubungkan dengan garis berwarna kuning hitam.
Melihat kenyataan begitu, salah satu anggota Komisi III DPRD Balikpapan Fadlianoor terlihat kecewa. Fadli menilai pekerjaan drainase itu tidak profesional. Seharusnya (menurut Fadli), pengerjaan proyek itu fokus satu titik dulu, baru kemudian menuju titik berikutnya sehingga efektif, tidak sekaligus sehingga menjadi tidak fokus dan hasilnya tidak sesuai harapan. Yang bikin Fadli lebih kesal, yakni tidak ada perwakilan Kontraktor dalam Sidak yang berlangsung di Perumahan Wika.
“Dua pekerjaan dikerjakan sekaligus, alatnya dibawa kesana kemari. Proyek anggaran Rp. 135 milliar masa untuk menyewa alat berat craine saja tidak sanggup. Ini jelas tidak efektif, kalau dikerjakan semua bersamaan, kesannya hanya menggugurkan kewajiban saja. Endingnya amburadul semua.” Fadli terlihat kesal, namun tetap santun.
Tambah mengomel, Fadli kecewa Kontraktor tidak hadir di lokasi saat Sidak di Wika. Padahal sudah ada undangan. Sehingga melengkapi kesan bahwa Kontraktor tidak serius. Hal ini membuat Fadli mengusulkan adanya Rapat Dengar Pendapat (RDP), dengan seluruh yang terkait dalam proyek DAS Ampal.
“Ini artinya mereka tidak menghormati kita. Kita akan lakukan RDP segera. Dengan Kontraktor, Konsultan, dan Dinas PU” pungkas Fadli masih terlihat kesal.
Laporan : Yulsa Zena

Loading

follow :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *