Ketua DPRD Abdulloh, S.Sos Temui Langsung Pengunjuk Rasa Tolak Kenaikan BBM
Balikpapan – Kaltim, Baraberita.com – Senin, 05/09/2022 – Pada hari Senin tanggal 5 September 2022 pukul 15.30 Wita, Ketua DPRD Kota Balikpapan, Abdulloh, S.Sose Terlihat menemui langsung para peserta aksi unjuk rasa oleh masa Aliansi Kota Minyak Balikpapan.
Aksi di depan gedung DPRD Kota Balikpapan, dengan Korlap aksi Hijir berhasil konsolidasikan masa aksi sebanyak kurang lebih 300 Orang. Elemen Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Kota Minyak Balikpapan diantaranya BEM UNIBA, BEM FH UNIBA, BEM FS UNIBA, GMNI, PMII, BEM STT MIGAS, BEM STIEPAN, BEM KM POLTEKBA, RKAM UNIBA, HMTSP UNIBA. Salah satu Spanduk bertuliskan “Pemulihan ekonomi hanya teruntuk konglomerat #Fuck it tanpa oligarki !!!”
Tuntutan mereka adalah Menolak kenaikan harga BBM, Mendorong hadirnya payung hukum yang jelas terhadap penggunaan BBM bersubsidi di masyarakat, Menuntut Presiden dan DPR RI untuk evaluasi BPH Migas karena gagal menjalankan fungsi pengaturan dan pengawasan terhadap penyediaan dan pendistribusian BBM.
Menuntut penegakan hukum dalam pemberantasan mafia migas. Mendesak pemerintah agar berdaulat dalam pengambilan sikap untuk pengelolaan minyak di Indonesia, Mendesak Presiden RI untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok, Menuntut komitmen pemerintah kota Balikpapan dalam hal menindak tegas mafia migas di Balikpapan.
Pukul 17.40 Wita, peserta aksi ditemui oleh Walikota Balikpapan H. Rahmad Mas’ud, S.E., M.E. dan Abdulloh, S.Sos Ketua DPRD Kota Balikpapan. Abdulloh dengan tegas namun humanis, menyampaikan Beberapa point’ Sebagai berikut :
1) Perlu kita pahami bahwa keputusan Pemerintah Pusat itu adalah Undang-Undang.
2) Kami Pemerintah Daerah tidak bisa berbuat apa-apa, kalaupun kami menolak sama saja kalian menjebak Saya bersama Walikota Balikpapan, untuk menolak keputusan Pemerintah Pusat.
3) Akan tetapi aksi kalian semua cukup benar adanya untuk menyampaikan, jadi saya bersama-sama Walikota Balikpapan akan menyampaikan aspirasi tersebut kepada Pemerintah Pusat. Kalaupun perlu dari 5 Mahasiswa perwakilan untuk menyampaikan ke Pemerintah Pusat.
Hingga pukul 19.30 Wita
peserta aksi baru membubarkan diri dengan tertib.
Laporan : Yulsa Zenna