Profil Kolonel Infantri Mochammad Luthfie Beta, S. Sos., M.Si.
Jakarta, BARABERITA.COM – Senin 05/03/2018 Profil Kolonel Infantri Mochammad Luthfie Beta. S. Sos., MSi. Kelahiran Tondano Kabupaten Minahasa, 07 Juli 1967. Alumni AKMIL 1989 dan bertugas pertama kali di Jajaran Divisi Infateri 2/Kostrad Malang, Jawa Timur. Menikah dengan seorang gadis Jawa Timur bernama Nur Latifah, S.E. dikaruniai tiga orang anak :
- Novita Rizqi Amalia Beta, S.H. (saat ini telah menyelesaikan thesis Paskah Sarjana Kenotariatan Universitas Brawijaya Malang), Pungky Fidyana Millenia Beta (Semester-2 Fak. Hukum Univ. Brawijaya Malang, Jatim) dan Moch. Akbar Vira Yudha Beta, ( klas-X MTs. Malang, Jatim)
- Kolonel M. Luthfie Beta, mempunyai dua orang adik perempuan yaitu Siti Hadjrah Beta, S.E berprofesi sebagai guru PAUD dan Siti Farida Beta, S.T saat ini sebagai karyawan P.T. Freeport Indonesia bagian uranium.
- Dalam Karier di Kemiliteran Kolonel Moch. Luthfie Beta, yang lebih akrab di panggil Luthfie “Uphy” yang masa kecilnya dihabiskan dengan kegiatan sebagaimana kebanyakan anak-anak seumurannya, anak dari Almarhum Kapten Pol H. Djawar Beta dan Hj. Siti Rositha Djafar, Luthfie dididik disiplin militer oleh ayahnya, maklum dijaman itu Polri masih di bawah ABRI, lewat didikan disiplin dari ayahnya, Luthfie jadi tauladan bagi anak-anak sebayanya di kampung, dia pernah mengikuti lomba Azan dan sholat di Masjid Raya Al- Qufron Pateten Bitung dan selalu juara 1.
- Waktu SMA Luthfie sempat berpindah sekolah dari SMA Negeri Girian ke SMA Negeri Bitung, Selesai SMA melanjutkan kuliah di Universitas Sam Ratulangi Manado Fak. Peternakan. Saat menjelang kelulusan SMA, Kolonel M. Luthfie Beta saat itu terjadi gejolak dalam jiwanya karena pada saat itu ada penerimaan Taruna AKABRI, dimana untuk masuk Akabri sudah menjadi cita-cita sejak kecil hal itu termotivasi oleh setiap tahunnya secara rutin di kota Bitung juga sebagai kota pelabuhan, menjadi daerah persingahan Kadet-kadet/Taruna Akabri Laut dan setiap kunjungan itu dimanfaatkan oleh anak-anak sekolah yang ada di kota Bitung mulai SD sampai tingkat SMA, diberikan kesempatan berkunjung ke kapal Latih KRI Dewa Ruci, dan dalam waktu bersamaan bapaknya sedang mengikuti Pendidikan Secapa Polri di Sukabumi,
Sebagai anak tertua dan laki-laki satu-satunya, oleh bapak disarankan kuliah saja dulu karena sebagai anak laki yang bertanggung jawab Ibu dan ke dua adiknya ..”selama bapak pendidikan dan tunda dulu keinginanmu nak,…untuk ikut mendaftar Akabri”. singkat cerita maka atas restu kedua orang tua maka kuliahlah Luthfie di Fak. Peternakan Unstrat Manado melalui seleksi Simpenmaru pertama kali diberlakukan. Waktu terus berlalu. tiba saatnya penerimaan Akabri di tahun berikutnya tahun 1986 secara diam-diam Luthfie mendaftar CATAR tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya, tanda tangan persetujuan orang tua ditanda tangani pamannya, bermodalkan surat tersebut Luthfie mengikuti tahapan tes demi tes dan Alhamdulillah pengumuman akhir Luthfie LULUS Seleksi AKABRI di tingkat daerah saat akan berangkat melanjutkan seleksi tingkat pusat di Magelang Jateng, disinilah mau tidak mau harus sepengetahuan Orang tua karena ada ketentuan salah satu prasyarat untuk seleksi CATAR tingkat Pusat harus ada surat persetujuan Orang tua. Singkat cerita karena harus menenuhi persyaratan-persyaratan itu dan saat itu Lettu Pol Djawar Beta bertugas sebagai Kapolsek Selektif di Kotamobagu Kabupaten Bolaang Mongondow, tapi akhirnya dengan mantap dan penuh keyakinan Lutfie harus pulang menemui kedua orang tuanya untuk mohon doa restu dan menyampaikan tentang keadaan yang sesungguhnya untuk mengikuti lanjutan proses seleksi di tingkat pusat, namun karena berkah dari Allah SWT, beliau merestuinya dan setibanya di Magelang setelah melalui berbagai proses seleksi maka Lutfie dinyatakan Lulus ditingkat pusat dan berhak mengikuti Pendidikan Akademi Militer saat itu yang sebelumnya AKABRI Darat di kota Magelang Jawa Tengah.
Koordinator Liputan BARABERITA.COM Arimin J. Wumu, menceritakan ini karena saat tes AKABRI dan masa-masa kecil dulu Luthfie dulu “ Saya dan Luthfie selalu berdua, bahkan penah sudah LULUS Tes AKABRI, hanya karena takut dikeluarkan atau di DO dari kampus kami berdua berusaha untuk isi absen kehadiran di Kampus dalam perjalanan kena razia Zebra tahun 1985 gara-gara hanya memakai 1 helm, saat itu kami berdua kena hukuman disiplin disuruh membacakan tulisan Pengendara dan Pengemudi Wajib Memakai Helm masing-masing 250 kali, melihat Luthfie sudah kecapean/ ngos-ngosan membaca, saya mengeluh pada Komandan tim operasi, bahwa kami mahasiswa sudah ketinggal jam mata kuliah, sementara Luthfie sudah sempat baca 250 kali dan saya hanya 25 kali, padahal kalau dipikir polisi yang menahan kami itu mantan anggota kakeknya Luthfie, yaitu Lettu Pol Muhammad Djafar ayah dari ibunya dan saya kenal betul, tapi Luthfie melarang saya jangan mengaku kalau kita anak kolong, Itulah sekelumit masa remaja Luthfie yang murah hati dan tidak sombong. ” BRAVO UPHY… !! BRAVO TNI. Kolonel Mochammad Luthfie Beta, S. Sos, M.Si mempunyai Motto “JANGAN PERNAH LELAH MENJADI ORANG BAIK, makna yang terkandung di situ, bahwa ; “Jangan pernah bosan mendoakan kebaikan untuk orang lain karena tanpa kita sadar kita telah mendatangkan kebaikan bagi diri kita sendiri”. Berikut Profil Lengkap Kolonel Inf Luthfie Beta. S. Sos., M. Si. Pendidikan SD Sampai SMA di Selesaikan di Bitung, Sulawesi Utara, (Pernah kuliah di Fak. Peternakan Universitas Samratulangi Manado semester 1 Tahun 1985, S-1 Ilmu Sosial Managemen Tahun 2011, S-2 Manajemen Tahun 2013.
Pendidikan Kemiliteran : AKMIL Tahun 1989, SARCAB INF Tahun 1990, DIKLAPA-1 Tahun 1996 SIKLAPA-2 Tahun 1999, SESKOAD Tahun 2003, SESKO TNI Tahun 2015 Pendidikan Pengembangan Spesialisasi : -COMBAT INTEL/1994, SUSSAR PARA/1990, SUSSAR FREE FALL/1991, TAR OPS LINUD/1996, SUSPA INTEL BIA/1998, SUSDANYON MULTY CORPS/2003, SUSDANDIM/2008 Riwayat Kepangkatan : LETDA / 1988– LETTU/1993, KAPTEN/1996, MAYOR/2001, LETKOL/2004, KOLONEL/2014 Penugasan Luar Negeri : Negara Kamboja/1992, Negara Thailand/1992, Negara Jepang/2015 Penghargaan Tanda Jasa :
– Satya Lencana Kesetiaan VIII Tahun, Satya Lencana Kesetiaan XVI Tahun, Satya Lencana Kesetiaan XXIV Tahun, Satya Lencana Santi Dharma, Satya Lencana UN/PBB, Satya Lencana SNC (Supreme National Council), Satya Lencana Seroja, Satya Lencana Darma Nusa, Satya Lencana Satya Dharma, Satya Lencana Nararya Kartika Eka Paksi. Riwayat Jabatan : Danton, Danki Markas, Kasi Intel, Danki Bantuan/Senapan, Kasi Personel di jajaran Brigif Linud 18/Kostrad /di Malang, Madiun, Mojokerto. Jatim (1990 sd 1999), Wadan Yonif 712/ Dam VII/Wrb. di Manado 1999-2001 ⁃ Kasdim 1309/Manado & Kasdim 1310/Bitung, tahun 2001-2002, Guru Militer di Pusdikif Bandung, th 2003, Komandan Satdik Selapa Pusdikif Bandung, th 2003, Kasi Operasi Korem 083/Dam V/Brm di Malang, th 2004, Komandan Yonif Lintas Udara 501/Kostrad di Madiun/2004-2006,
Komandan Satgas Pam Obvit PT Free Port di Timika Papua/2005-2006, Pabandya Ops Sops Kostrad di Jakarta/2006-2008, Dandim 0802/Ponorogo/2009 ⁃ Kepala Staf Brigif-16 Dam V/Brw di Kediri/2011-2012, Wakil Asisten dan Asisten Perencanaan Kodam V/Brw. di Surabaya/2012-2013, Asisten Perencanaan Kostrad di Jakarta/2014-2015, Pamen Mabesad di Jakarta/2015 (Dik Sesko TNI), Kepala Staf Korem 071 DAM XVII di Biak Papua /2016, Paban –1/ Ren Ster TNI di Cilangkap Jaktim. dan saat ini sebagai peserta PPRA LVII LEMHANAS RI 2018.
Laporan : Arimin JW.