21 Januari 2025

Warga RT 10 Sepinggan Raya, Kota Balikpapan Antusias Sambut Reses Pantun Gultom

0
IMG-20221109-WA0003
Balikpapan – Kaltim, Baraberita.com – Minggu, 10/10/2022 –  Semarak dan cukup antusias. Begitu kira-kira gambaran saat Pantun Gultom anggota DPRD Kota Balikpapan menggelar Reses masa sidang III tahun 2022. Reses disambut warga RT 10 Kelurahan Sepinggan Raya, yang antusias berkesempatan menyampaikan berbagai masalah untuk diserap Wakil rakyat yang sedang Reses.
Kebanyakan dari warga RT 10 Sepinggan Raya, menyampaikan berbagai macam aspirasinya, seperti perbaikan jalan, drainase, keluhan masalah sekolah dan pemasangan PDAM.
Salah satu warga bernama Nuhayati, meminta agar drainase di lingkungannya dapat segera diperbaiki, mengingat lokasi tempat ia tinggal sering terjadi musibah banjir setiap hujan. Hal ini langsung diamini warga lainnya.
“Kami ini gelisah pak, setiap hujan, warga tidak bisa tidur nyenyak, karena sibuk mengamankan barangnya dari banjir,” ucap Nuhayati saat sampaikan aspirasinya.
Warga bernama Hardi yang juga perwakilan warga RT 10 menyampaikan keluhannya, selain masalah perbaikan drainase, Hardi juga mengeluhkan masalah zonasi sekolah dasar (SD). Apalagi untuk masuk sekolah Dasar, anak mereka harus berusia minimal 7-8 tahun. Sedangkan sekolah di lingkungan RT 10 ini hanya satu saja yakni SDN 007.
Menyusul Giran yang juga warga RT 10, dia mengeluhkan kepada Pantun selaku wakil rakyat, agar dapat memperhatikan jalan di lingkungannya. Mengingat 60 persen jalan di daerah ini sudah tampak rusak dan berlubang.
“Jalan dilingkungan kami sudah pada rusak pak, begitu juga dengan aliran air bersih yang tidak masuk daerah kami, sehingga sebagian warga masih menggunakan air pompa. Maka itu kami minta bapak DPRD untuk bisa memperhatikan usulan kami,” keluh Giran.
Menanggapi berbagai keluhan warga tersebut, Pantun Gultom menjelaskan, bahwa drainase sudah menjadi perhatiannya sejak lama. Sejak tahun 2014 sudah ada DED-nya. Nanti akan diingatkan kepada Instansi teknis, agar pihak PU mengkroscek kembali DED yang sudah ada. Pantun Gultom pun yakin jika DED itu sudah ada, dan hanya masalah penganggaran saja. Menunggu giliran.
“Saya pasti merespon setiap usulan warga dan mendukungnya, karena kita tidak ingin banjir terulang kembali, kasihan warga disini kalau tenggelam. Jadi ini salah satu prioritas utama kami,” kata Pantun Gultom kepada awak media usai acara reses
“Kami dari DPRD akan kawal terus agar setiap usulan warga bisa direalisasikan. Kami bermitra dengan Pekerjaan Umum, dan akan kami support agar bisa segera terealisasikan. ” kata Pantun Gultom.
“Terkait anggaran bisa melalui anggaran multiyers. Tapi harus ada progres untuk warga di daerah ini. Begitu juga dengan masalah jalan. Dan alhamdulillah ada warga yang mau menghibahkan tanahnya seluas 1 meter untuk jalan, meski ada dua rumah yang masih bermasalah,” ujarnya.
Sementara untuk penerimaan anak sekolah berusia 7-8 tahun, hal ini dikarenakan masalah zonasi. Sebenarnya idealnya diminta minimal masuk SD umur 6,5 tahun. Tetapi karena ketentuan ini, mereka belum bisa masuk sekolah.
Pantun mengaku sangat prihatin dengan warga sekitar, mereka tinggal di pusat kota, tetapi kenyataannya mereka mengalami kesulitan untuk bersekolah.
“Mudah-mudahan ada solusi terbaik. Alhamdulillah saya bisa ketemu Pak RT dan warga. Jika masih mengalami kesulitan yang sama, tahun ajaran yang akan datang tolong saya dihubungi. Kita cari solusi, jika masih ada kendala yang sama, kasihan anak kalau terlalu tua masuk SD,” pungkasnya.
Laporan : Yulsa Zena 

Loading

follow :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *