11 Desember 2024

Komisi III DPRD Kota Balikpapan Lakukan RDP Bersama Perwakilan Aktivis FORMAK Kota Balikpapan

0
IMG_20221011_065732
Balikpapan – Kaltim, Baraberita.com – Rabu, 05/10/2022 – Sikap yang proaktif untuk mendengar aspirasi masyarakat, kembali dibuktikan jajaran DPRD Kota Balikpapan. Untuk kedua kalinya FORMAK mendatangi Kantor DPRD, mempertanyakan proses pengerjaan proyek pengendalian banjir senilai Rp. 136.000.000.000.
Anggaran proyek yang baru saja launching oleh Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud, pada 5 September 2022 tersebut, diduga telah dicairkan senilai Rp. 17.000.000.000 pada 22 Agustus 2022, sebelum proyek tersebut mulai dikerjakan.
Ketua Komisi III DPRD Balikpapan Alwi, menjelaskan bahwa kedatangan para aktivis LSM (Formak) ini bertujuan untuk mempertanyakan status PT. Fahreza Duta Perkasa, selaku kontraktor pelaksana proyek pengendalian banjir Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal.
“Apakah Perusahaan tersebut berstatus tunggal ataupun ada kerjasama dengan investor lain. Namun ternyata setelah ditanyakan berdiri tunggal, dan tidak ada investor atau jual-jual perusahaan kepada pihak kedua.” ujar Alwi serius.
“Kita memberikan kesempatan dulu kepada PT Fahriza selaku pemenang tender untuk mengerjakan. Karena saat ini juga baru mulai pengerjaan. Memang tahap pertama sudah ada pembayaran untuk pengerjaan proyek ini,” pungkas Alwi.
Sementara terpisah, Ketua Formak Jerico mengatakan, bahwa kedatangannya ke DPRD untuk mengelar RDP, dan dalam rapat tersebut akan mempertanyakan adanya beberapa temuan. Jerico ingin meminta kejelasan atau transparansi dari Kontraktor pelaksana, yang mengerjakan proyek pengendalian banjir di Kota Balikpapan.
“Kami datang hari ini hanya untuk meminta penjelasan terkait pengerjaan proyek pengendalian banjir. Kami menduga perusahaan ini tidak punya uang, atau tidak punya dana. Namun hanya broker mencari investor. Buktinya, mereka baru bekerja setelah tanggal 22 Agustus dana cair Rp 17 miliar untuk pengerjaan proyek ini. Baru mereka memulai pekerjaan,” lanjut pria tampan yang juga petinggi Ormas Pemuda Pancasila Kota Balikpapan.
Proyek pengendali banjir ini merupakan program unggulan dari Wali kota Balikpapan, makanya warga Balikpapan perlu mengawal agar pengerjaannya sesuai dengan progres, dan jangan nunggu dana saja, bila tidak profesional tentunya akan merugikan masyarakat Kota Balikpapan.
“Jangan sampai masyarakat Balikpapan dirugikan. Perusahaan ini tidak bermodal cuma menunggu uang saja baru bekerja. Berarti timbul kesan perusahaan ini tidak punya modal. Kalau tidak profesional begini pastinya sangat merugikan masyarakat Balikpapan. Proyek tidak cepat dikerjakan” tegas Jerico bersemangat.
Jerico menjelaskan, Perusahaan ini bukan merupakan perusahaan lokal, tetapi perusahaan dari Jakarta. Terbukti ada alat berat yang dari awal itu merupakan milik pemodal.
“Karena kerjasama dengan pemilik modal ini tidak sepakat, makanya dia hengkang dari pengerjaan proyek perusahaan ini,” jelasnya.
Laporan  : Yulsa Zena

Loading

follow :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *