22 Maret 2025

Kegiatan Evaluasi Dalam Rangka Vervikasi Lapangan (SRA) Sekolah Ramah Anak di SMA Negeri 5 Balikpapan

0
SRA

Laporan : Maya Safitri   –   Foto  : Rusmia

Balikpapan,  BARABERITA.COM  Kamis, 20/09/2019 Dalam rangka pelaksanaan Verifikasi Lapangan (VL) evaluasi Kota Layak Anak (KLA) tahun 2019 oleh kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, SMA Negeri 5 Balikpapan mengadakan pemantapan dan evaluasi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB)  Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur.
Kegiatan itu dilakukan atas inisiatif ibu kepala sekolah Ririen Friedayati dan Tim Sekolah Ramah Anak (SRA) SMA Negeri 5 Balikpapan. Mengingat pentingnya kegiatan tersebut maka dipandang perlu untuk kembali menggelorakan sekolah ramah anak.

Adapun jadwal tentatif pelaksanaan verifikasi lapangan kota Balikpapan yaitu tanggal 25-27 Juni 2019. Kunjungan lapangan ke sekolah – sekolah nominasi SRA kota Balikpapan diperkirakan tanggal 26 juni 2019 dengan waktu yang bersifat fleksibel.
Kegiatan pemantapan VL yang dilaksanakan di SMA Negeri 5 Balikpapan ini dihadiri oleh nara sumber bapak Mulyono (fasilitator nasional), bapak M. Kosyim ( Kepala Bidang Perlindungan Anak DP3AKB Balikpapan), ibu Esti Santi Pratiwi (Kepala UPTD PPA), pendidik dan tenaga kependidikan, perwakilan perpustakaan, bimbingan konseling dan OSIS.
Dengan suasana yang adem dan kelas yang mendukung, kegiatan ini berlangsung dengan nyaman dan senang.

Dalam sambutan singkat ibu kepala sekolah mengatakan, “ Terimakasih dan apresiasi dari kami warga SMA Negeri 5  atas kehadiran bapak narsum dari DP3AKB Kota Balikpapan.” Selain itu beliau mengatakan perlunya semangat dan partisipasi aktif para warga sekolah, orang tua dan dunia usaha/industri untuk mewujudkan SRA. Keterlibatan seluruh komponen sangat Beliau sangat yakin akan kesiapan.
SMA Negeri 5 Balikpapan menjadi sekolah ramah anak, walau ada beberapa yang masih perlu pembenahan. Mengingatkan kepada peserta yang ikut dalam kegiatan ini agar menyimak dan bertanya jika ada hal-hal yang perlu ditanyakan.

Mari bersama-sama menggelorakan semangat terwujudnya sekolah ramah anak di SMA Negeri 5 Balikpapan, katanya.
Tak ketinggalan sambutan berikutnya oleh bapak Kepala bidang Perlindungan Anak DP3AKB Kota Balikpapan, yaitu bapak M. Kosyim. Beliau menyampaikan bahwa SMA.
Negeri 5 Balikpapan adalah salah satu sekolah tingkat SMA yang diusulkan untuk menjadi nominasi sekolah ramah anak. Untuk menjadi sekolah ramah anak, menurut beliau tidak dapat diwujudkan secara administrasi saja tetapi juga secara materiil, fisik dan sumber daya manusia (siswa, orang tua, masyarakat, satpam, pengelola kantin sekolah, tukang kebun dan lain-lainnya). Mereka sangat berkontribusi dalam mendukung dalam sekolah ramah anak.

Sekolah ramah anak adalah sekolah yang sadar untuk merubah mindset bahwa kekerasan itu tidaklah baik. Oleh sebab itu untuk mewujudkannya tidak bisa instan, perlu tahapan-tahapan ujarnya. Diantaranya tahapan tersebut yaitu komitmen lisan, lalu dilanjutkan komitmen tertulis/ deklarasi dan lain sebagainya.
Di sela-sela materi, ibu Esti Santi Pratiwi (Kepala UPTD PPA) menyampaikan dengan santai bahwa jika SMA Negeri 5 tidak mendapat kunjungan secara langsung, jangan surut semangat atau kendor. Sebab kunjungan itu bersifat fleksibel (tentatif), sehingga dikunjungi maupun tidak, tetap menggelorakan semangat SRA, imbuhnya.
Untuk materi oleh nara sumber, bapak Mulyono (kepala SLB Negeri Balikpapan) selaku fasilitator nasional menyampaikan beberapa hal terkait SRA. Diantaranya tentang 6 indikator sekolah ramah anak yang harus dipahami dan kelengkapan dokumen. Indikator tersebut adalah kebijakan SRA, proses belajar mengajar, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana ramah peserta didik, partisipasi peserta didik, dan partisipasi orang tua, lembaga masyarakat (LM), dunia usaha, stakeholder lainnya dan alumni.
Menurut beliau, SMA Negeri 5 Balikpapan sudah layak memperoleh penghargaan di tingkat nasional. Sebab menurut beliau sekolah ini telah masuk dalam penilaian.
Hal penting lainnya yang disampaikan oleh fasilitator yaitu terbangunnya budaya SRA dan komitmen untuk melaksanakan sekolah ramah anak.

 

Loading

follow :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *