21 Januari 2025

Fungsi Mesin Parkir Elektronik Dianggap Pemborosan, DPRD Perlu Evaluasi

0
IMG-20220718-WA0022
Balikpapan – Kaltim, Bharaberita.com – Senin, 18/07/2022 – Inovasi pemerintah kota Balikpapan melalui Dinas Perhubungan, untuk bisa maksimal meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), dikritisi oleh DPRD Kota Balikpapan.
Amin Hidayat, DPRD kota Balikpapan menilai alat mesin parkir elektronik yang berada di beberapa titik kota, seperti di kawasan Jalan Ahmad Yani Gunung Sari Ilir kecamatan Balikpapan Tengah, selama ini tidak berfungsi dengan maksimal sesuai target. Alat yang dibeli harga mahal tersebut tidak bisa menunjang peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang diinginkan.
Inovasi baru tersebut pernah dilaunching oleh Dinas Perhubungan (Dishub) kota Balikpapan, dengan menerapkan penggunaan sistem Qris.
“Di Kota Balikpapan ini Total pajak parkir ada di 23 titik, mulai dari Rumah Sakit, Mall, hingga di pinggir jalan,” tegas Anggota Komisi II DPRD Balikpapan, Amin Hidayat pada awak media, Senin 18 Juli 202.
Hingga saat ini, sementara untuk pajak parkir keseluruhannya mencapai angka Rp. 13 miliar, termasuk pajak dipinggir jalan. Nilai tersebut dianggap sangat kecil. Dishub Balikpapan juga mengatakan bahwa tahun depan, Balikpapan akan bebas dari Juru parkir liar.
“Rasanya akan sulit terealisasi, karena saat dilakukan pendataan, justru dengan sistem Qris ini yang menggerakkan orang-orang dari luar,” jelas Amin.
Menurutnya ini masih pendataan, dan diupayakan dengan sistem Qris ini, sistem perparkiran bisa lebih efektif dan optimal. Rencana tidak hanya di rumah sakit dan mall saja, tetapi juga akan diterapkan di pinggir jalan.
Amin selaku wakil rakyat, mengkritisi bahwa mesin parkir terminal elektronik yang ada ini dinilai sebagai pemborosan, mengingat harganya yang cukup mahal namun saat alat tersebut rusak, tidak dipikirkan biaya pemeliharaan. Ditambah adanya sistem Qris, otomatis mesin tidak lagi digunakan.
“Kalau dibongkar lagi pasti ini sudah menjadi pemborosan, karena enggak berfungsi. Jadi itu pemborosan biaya, setelah dibeli tidak bisa diperbaiki,” tutup Amin seperti kecewa.
Laporan : Yusni 

Loading

follow :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *