19 Juni 2025

Arimin J. Wumu (Sekretaris PJI) “Mohon Dihargai Pengabdian Para Guru Honorer, Loloskanlah, Jangan Ada Tes…!! “

0
IMG-20220606-WA0013

Balikpapan – Kaltim, Baraberita.com – Rabu, 22/09/2021 – Arimin J. Wumu (Sekretaris Umum Persatuan Jurnalis Indonesia DPD Kaltim/Kaltara) Melihat perkebangan hasil tes PPPK berapa hari yang lalu sungguh memprihatinkan, sebagai jurnalis yang keseharian berada dilingkungan pemerintah terutama didunia pendidikan Ia  Meminta pemerintah untuk menghargai pengabdian guru honorer yang selama ini tetap bekerja walau dibayar “seadanya”. Ia berharap, para guru honorer terutama yang sudah Berpuluh Tahun mengabdi, bisa lolos jadi pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tanpa harus ikut tes CPNS. “Itu artinya memecah kebuntuan ketidakpastian guru honorer yang pendapatannya antara iya dan tidak, dengan jumlah yang tidak menentu,” ujar Arimin, Menurut dia, guru merupakan panggilan jiwa. Guru bukan pencari kerja. Sebab itulah, ketika kebijakan Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dikeluarkan ia bersyukur.

Waktu itu, pemerintah berencana mengangkat 1 juta guru honorer jadi PPPK. Sempat Viral, Video Debat Panas Plt Bupati Bener Meriah Vs Aktivis soal Gaji Honorer, sampai Hampir Adu Fisik Jalan berliku guru honorer, seharusnya diapresiasi negara Sayangnya, jalan guru honorer jadi PPPK pun berliku-liku. Mereka harus melalui tes yang bagi sebagian guru yang sudah puluhan tahun mengabdi, dirasa menyulitkan.

Mulai dari faktor usia hingga administrasi. Karena itu, dari target 1 juta guru honorer yang diangkat, yang mendaftar baru 500.000an. “Karena itu saya minta dengan hormat, pengabdian (guru honorer) pun harus dianggap sebagai bentuk lain penghargaan. Jadi loloskanlah jangan perlu ada tes,” tegas Imin panggilan akrabnya. Sebab, pengabdian itu lebih dari yang diharapkan. “Mereka berharap jadi PNS ? Iya, tapi kalau tidak lolos, mereka tetap ngajar. Mereka berharap jadi PPPK ? Iya, tapi kalau tidak lolos, mereka juga tetap ngajar,” ucap dia.

Ada seorang guru honorer Sekolah Menengah Atas, mata pelajaran Agama Islam di Kalimantan Timur, guru tersebut sudah mengabdi puluhan tahun, namun betapa kecewanya, ternyata formasi guru Pendidikan Agama Islam maupun Agama lain tidak ada, yang ada hanya untuk SMP dan SD, guru yang bersangkutan berusaha mendaftar lewat jalur SMP namun tidak bisa, karena namanya tidak muncul, sangat miris kondisi seperti ini, dimedia sosial hampir setiap saat kita melihat penderitaan guru honorer, ada yang digaji 150 ribu sebulan dan harus menyeberang sungai dan jalan yang berlumpur.

Buatnya, apa yang dilakukan guru honorer sebagai bentuk pengabdian dan panggilan. Seharusnya negara mengapresiasi pengabdian mereka, supaya persoalan pendidikan yang begitu panjang bisa diurai. Nasib Guru Honorer dan Kritik Mahasiswa Viral, Video Tangis Guru Honorer Pecah, Digendong Pengawas dan Tetap Ikut Ujian PPPK meski Stroke. Imas, Guru Honorer Usia 53 Sakit Stroke Ikut Ujian PPPK: Saya Ingin Diangkat…  Minta dengan Hormat, Pengabdian Guru Honorer Dianggap, program pemerintah wajib belajar 12 tahun sepertinya tidak didukung dengan kebijakan yang punya rasa keadilan terhadap para guru honorer, Loloskan PPPK Tanpa Tes.” Tutup Imin.

Laporan : M. Ali Hasan Asy’ari

Loading

follow :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *