Antisipasi Lonjakan Harga, Satgas Pangan Polda Jabar & APPSI Pantau Harga Kedelai di Bandung

Bandung – Jabar, Baraberita.com – Rabu, 02/06/2021 – Satgas Pangan Polda Jawa Barat turut melakukan pemantauan terkait melonjaknya harga kedelai di wilayah hukumnya. Koordinasi dengan dengan asosiasi pedagang tahu dan tempe pun dilakukan.
“Sudah kita rapatkan dan bergerak melakukan koordinasi sama asosiasi,” terang Direskrimsus Polda Jabar, Kombes Pol. Yaved Duma, Selasa, (01/06/2021).
Selain melakukan koordinasi dengan asosiasi pedagang tahu dan tempe, Kombes Pol. Yaved Dumamenuturkan bahwa pihak terkait juga melakukan operasi pasar di wilayah hukum Polda Jabar, guna memastikan penyebab kenaikan harga kedelai.
“Ini direspon oleh Satgas Pangan Jabar untuk melakukan operasi pasar dan menghimbau Puskop produsen tempe tahu agar tidak meliburkan kegiatan produksi dan penjualan,” tutur Perwira Menengah Polda Jabar.
Berdasarkan hasil operasi pasar, kenaikan harga kedelai murni karena harga di pasaran naik. Artinya, tidak ada upaya penimbunan atau tindakan melanggar hukum dalam hal kenaikan harga kedelai.
“Kenaikan dikisaran harga Rp10.084 per kilogram. Sehingga harga di tingkat pengrajin juga mengalami kenaikan sampai Rp10.500 per kilogram,” tutur Kasatgas Pangan Polda Jabar
Harga keledai yang melambung tinggi membuat perajin tahu dan tempe di Kota Bandung berencana akan mogok selama tiga hari, mulai dari 28 sampai 30 Mei 2021.
Hal ini efek dari kenaikan harga kacang kedelai sebagai bahan baku tahu dan tempe, dari Rp9.800 per kilogram pada awal Mei 2021 menjadi Rp10.500 pada akhir Mei 2021.(Humas Polda)
Laporan : Muhammad Yahya