Anggota Komisi III DPRD Kota Balikpapan, drg. H. Syukri Wahid Usulkan Alokasi Anggaran PJU Dinaikan

Balikpapan – Kaltim, Baraberita.com – Rabu, 06/04/2022 – Pemasangan baru Penerangan Jalan Umum (PJU), serta penggantian bola lampu, menjadi perhatian serius Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan drg. H. Syukri Wahid.
Anggaran Pendapatan dan Balanja Daerah (APBD) pada 2023 minta untuk dinaikan. Pendapatan daerah dari PJU kini mencapai diangka Rp.123 miliar.
Syukri Wahid mengatakan bahwa pendapatan daerah dari PJU sebesar Rp123 miliar yang diberikan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait itu sekitar Rp 30 miliar berupa pelayanan kepada masyarakat.
Sukri melalui Komisi III dan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Balikpapan, meminta kepada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kota Balikpapan agar menaikan anggaran PJU menjadi 50 persen.
“Masyarakat merasa kecewa karena potongan melalui rekening listrik dan masyarakat merasa dicederai,” kata Syukri Wahid kepada beberapa awak media, saat diwawancarai di Gedung DPRD kota Balikpapan, pada Rabu (06/04/2022).
Saat ditanya keberadaan Gedung Parkir Klandasan, Syukri Wahid justru mengkritisi pengelolaan aset yang justru tidak produktif menyumbang PAD. Sukri berjanji akan mengawasi operasional Gedung tersebut, dari tahun ke tahun kondisinya tidak ada kemajuan. Sehingga ia meminta agar gedung tersebut lebih baik diserahkan kepada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) kota Balikpapan, agar gedung parkir klandasan tersebut dapat difungsikan dengan baik sehingga dapat memaksimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Balikpapan.
Syukri Wahid menyarankan sebaiknya Dinas Perhubungan Kota Balikpapan tidak lagi mengurus Gedung Parkir tersebut.
“Dari tahun ke tahun Gedung Parkir Klandasan kondisinya seperti itu, lebih baik diserahkan kepada Badan Pengelola Keuangan dan Aset’ Daerah agar dapat difungsikan dengan baik, untuk memaksimalkan pendapatan asli daerah.” ujar pria kalem berwibawa ini.
“kita malu kepada masyarakat Balikpapan. Gedung yang dibangun hampir Rp100 miliar, namun kontribusi PAD-nya sangat minim sekali” pungkasnya.
Laporan : Yusni