Abdullah Mohamad, Ketua KKIG Bali “Kami Sangat Peduli Opa John Katili, Namun Terkendala Dengan Prokes Covid 19“
Denpasar – Bali, Baraberita.com – Kamis, 04/03/2021 – Sejak mendapat informasi keberadaan Opa John Katili (62) warga asal Kelurahan Potanga Kota Gorontalo, yang tinggal disebuah bangunan Masjid Baiturrahman di Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali dan sedang menderita sakit TBC, Pengurus KKIG Provinsi Bali segera menuju lokasi.
Dibawah koordinasi ketua KKIG Provinsi Bali Abdullah Mohamad, didampingi isteri tercinta Agriany Wumu, dan Arif Lakoro, Lucky Sidiki, Eriany Machmud, S.H, Nasir Daeng Malino Dunda, Yayan Bahtiar serta dari HPMIG Bali diwakili Dewi Roro Nur Ayu Mahrani, S.P, menuju lokasi dimana Opa John Katili tinggal.
Ketua KKIG Bali Abdullah Mohamad (Pakai Masker)
Abdullah Mohamad, Ketua KKIG Bali “ Kami segera menemui tokoh muslim pengurus Masjid Baiturrahman, kami berkoordinasi bagaimana solusi penangan Opa John Katili, mengingat sakit yang dideritanya perlu penanganan khusus, disamping itu kami berkoordinasi dengan KKIG Pusat untuk mencari keberadaan keluarga beliau yang ada di Gorontalo, dan Alhamdulillah mendapat respon baik dari Gubernur Provinsi Gorontalo, bapak H. Rusli Habibie, yang menjanjikan akan menanggung semua biaya perawatan Opa John.
Kami dari pengurus KKIG Bali mohon dukungan semua elemen, terus terang, keadaan keuangan kami saat ini nol, karena dana yang terkumpul selama 3 tahun dari iuran dan donasi warga sudah habis membantu warga KKIG di Bali yang ikut terdampak dari Covid 19 di Bali, sekali lagi kami mohon dengan sangat urunan tangan warga terutama biaya sehari-hari Opa John Katili dan Ibu Masruroh yang merawat beliau.”
Agriyani Wumu isteri ketua KKIG, menambahkan bahwa, “ Ada ibu yang punya hati malaikat yaitu ibu Masruroh, kepada kami bahwa dia sudah menganggap opa John Katili sebagai orang tuanya dan ikhlas dunia akherat, semua yang dia lakukan demi kemanusiaan tidak ada pamrih, ibu Masruroh tempat tinggalnya bersebelahan dengan Masjid Baiturrahman.’
Arif Lakoro, Tokoh KKIG Bali, “ Saya mohon dengan sangat kepedulian seluruh warga KKIG untuk mencarikan keberadaan keluaga Opa John Katili, kami bukan tidak peduli namun dalam kondisi pandemi saat ini ruang gerak kami terbatas dengan protokol kesehatan.’
Ibu Masruroh Dengan Mata Berkaca-kaca
Masruroh, ” Saya Ikhlas dunia akherat untuk merawat opa John Katili, sejak beliau diantar warga ketempat kami (Masjid) saya sudah izin suami dan anak-anak untuk merawat beliau, kasihan beliau saya anggap sebagai orang tua atau kakek saya, saya hanya bisa berdoa semoga Gusti Allah segera mengangkat penyakit beliau dan beliau bisa beraktivitas seperti sedia kala amiin.” Doa dan harapan disampaikan dengan mata berkaca-kaca dengan harapan doanya diijabah Allah SWT.
Dewi Roro Nur Ayu Maharani, S.P
Dewi Roro Nur Ayu Maharani, S.P, dari HPMIG, “Menurut keterangan Opa John Katili, yang dia sampaikan dengan suara terbata-bata, bahwa beliau datang ke Bali sekitar tahun 1999 akhir dan bekerja sebagai penjaga sarang burung walet, namun orang ia ikuti sudah meninggal dunia maka dia hidup berpindah-pindah tempat dan tidak pernah mencari keberadaan paguyuban KKIG atau orang Gorontalo di Bali, hal ini menyebabkan dia putus kontak dengan keluarga maupun warga Gorontalo yang ada di Bali.”
Laporan : Arimin JW